Senin, 31 Oktober 2011

Tanda Malam Lailatul Qadar


Segala puji  bagi Allah atas berbagai macam nikmat yang Allah berikan. Shalawat dan salam atas suri tauladan kita Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada keluarganya dan para pengikutnya.
Semua pasti telah mengetahui keutamaan malam Lailatul Qadar. Namun, kapan malam tersebut datang? Lalu adakah tanda-tanda dari malam tersebut? Semoga kita dimudahkan oleh Allah untuk mendapatkan malam yang keutamaannya lebih baik dari 1000 bulan.
Keutamaan Lailatul Qadar
Saudaraku, pada sepertiga terakhir dari bulan yang penuh berkah ini terdapat malam Lailatul Qadar, suatu malam yang dimuliakan oleh Allah melebihi malam-malam lainnya. Di antara kemuliaan malam tersebut adalah Allah mensifatinya dengan malam yang penuh keberkahan. Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ (3) فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ (4)
“Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al Qur’an) pada suatu malam yang diberkahi. dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.” (QS. Ad Dukhan [44] : 3-4). Malam yang diberkahi dalam ayat ini adalah malam lailatul qadar sebagaimana ditafsirkan pada surat Al Qadar. Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1)
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.” (QS. Al Qadar [97] : 1)
Keberkahan dan kemuliaan yang dimaksud disebutkan dalam ayat selanjutnya,
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5)
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al Qadar [97] : 3-5)
Kapan Malam Lailatul Qadar Terjadi?
Lailatul Qadar itu terjadi pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari)
Terjadinya lailatul qadar di malam-malam ganjil itu lebih memungkinkan daripada malam-malam genap, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari)
Terjadinya lailatul qadar di tujuh malam terakhir bulan ramadhan itu lebih memungkinkan sebagaimana hadits dari Ibnu Umar bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْتَمِسُوهَا فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ - يَعْنِى لَيْلَةَ الْقَدْرِ - فَإِنْ ضَعُفَ أَحَدُكُمْ أَوْ عَجَزَ فَلاَ يُغْلَبَنَّ عَلَى السَّبْعِ الْبَوَاقِى
Carilah lailatul qadar di sepuluh malam terakhir, namun jika ia ditimpa keletihan, maka janganlah ia dikalahkan pada tujuh malam yang tersisa. (HR. Muslim)
Dan yang memilih pendapat bahwa lailatul qadar adalah malam kedua puluh tujuh sebagaimana ditegaskan oleh Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu. Namun pendapat yang paling kuat dari berbagai pendapat yang ada sebagaimana dikatakan Ibnu Hajar dalam Fathul Bari bahwa lailatul qadar itu terjadi pada malam ganjil dari sepuluh malam terakhir dan waktunya berpindah-pindah dari tahun ke tahun. Mungkin pada tahun tertentu terjadi pada malam kedua puluh tujuh atau mungkin juga pada tahun yang berikutnya terjadi pada malam kedua puluh lima tergantung kehendak dan hikmah Allah Ta’ala. Hal ini dikuatkan oleh sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
الْتَمِسُوهَا فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى تَاسِعَةٍ تَبْقَى ، فِى سَابِعَةٍ تَبْقَى ، فِى خَامِسَةٍ تَبْقَى
Carilah lailatul qadar di sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan pada sembilan, tujuh, dan lima malam yang tersisa.”  (HR. Bukhari)
Catatan : Hikmah Allah menyembunyikan pengetahuan tentang terjadinya malam lailatul qadar di antaranya adalah agar terbedakan antara orang yang sungguh-sungguh untuk mencari malam tersebut dengan orang yang malas. Karena orang yang benar-benar ingin mendapatkan sesuatu tentu akan bersungguh-sungguh dalam mencarinya. Hal ini juga sebagai rahmat Allah agar hamba memperbanyak amalan pada hari-hari tersebut dengan demikian mereka akan semakin bertambah dekat dengan-Nya dan akan memperoleh pahala yang amat banyak. Semoga Allah memudahkan kita memperoleh malam yang penuh keberkahan ini. Amin Ya Sami’ad Da’awat.
Tanda Malam Lailatul Qadar
[1] Udara dan angin sekitar terasa tenang. Sebagaimana dari Ibnu Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيْلَةُ القَدَرِ لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةً تُصْبِحُ الشَمْسُ صَبِيْحَتُهَا ضَعِيْفَةٌ حَمْرَاء
Lailatul qadar adalah malam yang penuh kelembutan, cerah, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar lemah dan nampak kemerah-merahan.” (HR. Ath Thoyalisi.  Haytsami mengatakan periwayatnya adalah tsiqoh /terpercaya)
[2] Malaikat menurunkan ketenangan sehingga manusia merasakan ketenangan tersebut dan merasakan kelezatan dalam beribadah, yang tidak didapatkan pada hari-hari yang lain.
[3] Manusia dapat melihat malam ini dalam mimpinya sebagaimana terjadi pada sebagian sahabat.
[4] Matahari akan terbit pada pagi harinya dalam keadaan jernih, tidak ada sinar. Dari Abi bin Ka’ab bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,”Shubuh hari dari malam lailatul qadar matahari terbit tanpa sinar, seolah-olah mirip bejana hingga matahari itu naik.” (HR. Muslim) (Lihat Shohih Fiqh Sunnah II/149-150)
Semoga Allah memudahkan kita untuk meraih malam tersebut. Amin Yaa Mujibas Saailin.
Sumber: Go-> 
Menanti Malam 1000 Bulan

Jumat, 28 Oktober 2011

Istilah Umum Dunia Marketing




1. Loe liat seorang cewek cantik d sebuah pesta..
loe samperin trus langsung ngomong, ‘Gw orang kaya, nikah sama gw yuk!’
Itu namanya Direct Marketing

2. Loe lagi di sebuah pesta sama temen2 gokil loe trus loe tiba2 liat ada cewe cakep banget..
Salah satu temen loe samperin tuh cewe sambil nunjuk ke loe dia ngmg, ‘Dia orang kaya, nikah ama dia yah!’
Itu namanya Advertising

3. Loe liat seorang cewek cantik d sebuah pesta.. loe samperin trus minta nomor HP-nya..
besokannya loe telpon dia trus langsung ngomong, ‘Gw orang kaya, nikah sama gw yuk!’
Itu namanya Telemarketing

4. Loe liat seorang cewek cantik d sebuah pesta.. loe rapihin dasi gembel loe, loe tuangin minum buat dia, bukain pintu buat dia, bawain barang2nya,
trus sambil loe anterin pulang loe ngomong, ‘btw gw orang kaya, nikah sama gw yuk!’
Itu namanya Public Relations

5. Loe liat cewek cantik di sebuah pesta..
Dia nyamperin loe trus ngmg, ‘Loe orang kaya kan , nikah sama gw yuk!’
Itu namanya Brand Recognition

6. Loe liat seorang cewek cantik d sebuah pesta..
loe samperin trus langsung ngomong, ‘Gw orang kaya, nikah sama gw yuk!’
trus loe dapet gamparan pedes dari dia..
Itu namanya Customer Feedback

7. Loe liat seorang cewek cantik d sebuah pesta..
loe samperin trus langsung ngomong, ‘Gw orang kaya, nikah sama gw yuk!’
trus dia kenalin loe ke suaminya..
Itu namanya Demand and Supply Gap

8. Loe liat seorang cewek cantik d sebuah pesta.. loe samperin tp blom juga loe sempet ngmg apa2,
ada cowo laen dateng trus langsung ngomong, ‘Gw orang kaya, nikah sama gw yuk!’ ..
Itu namanya Marketing Competition

9. Loe liat seorang cewek cantik d sebuah pesta.. loe samperin tp blom juga loe sempet ngmg apa2,
ada cowo laen dateng trus langsung ngomong, ‘Gw orang kaya, nikah sama gw yuk!’ dan tuh cewe cabut pergi ma itu cowo..
Itu namanya Losing Market Share

10. Loe liat seorang cewek cantik d sebuah pesta..
loe samperin tp blom juga loe sempet ngmg ‘Gw orang kaya, nikah sama gw yuk!’ .. tiba2 istri loe nongol..!!
Itu namanya Barrier To New Market Entry

Kehancuran Seorang Hamba karena Kurangnya Munasabah Binafsihi (Introspeksi Diri)


Awal malapetaka dan kehancuran seseorang terjadi ketika penyakit sombong dan merasa diri paling benar bersemayam dalam hatinya. Inilah sifat yang melekat pada iblis. Sifat inilah yang berusaha ditransfer iblis kepada manusia yang bersedia menjadi sekutunya.
Sifat ini ditandai dengan ketidaksiapan untuk menerima kebenaran yang datang dari pihak lain; keengganan melakukan introspeksi (muhasabah); serta sibuk melihat aib dan kesalahan orang lain tanpa mau melihat aib dan kekurangan diri sendiri.
Padahal, kebaikan hanya bisa terwujud manakala seseorang bersikap rendah hati (tawadu); mau menyadari dan mengakui kekurangan diri; melakukan introspeksi; serta siap menerima kebenaran dari siapa pun dan dari mana pun. Sikap seperti ini sebagaimana dicontohkan oleh orang-orang mulia dari para nabi dan rasul.
Nabi Adam AS dan Siti Hawa saat melakukan kesalahan dengan melanggar larangan Tuhan, alih-alih sibuk menyalahkan iblis yang telah menggoda dan memberikan janji dusta, mereka malah langsung bersimpuh mengakui segala kealpaan seraya berkata,



قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلْخَٟسِرِينَ ﴿٢٣﴾
"Ya, Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi." (QS Al-A'raf [7]: 23). 
Demikian pula dengan Nabi Yunus AS saat berada dalam gelapnya perut ikan di tengah lautan. Ia tidak menyalahkan siapa pun, kecuali dirinya sendiri, seraya terus bertasbih menyucikan Tuhan-Nya. Ia berkata,
وَذَا ٱلنُّونِ إِذ ذَّهَبَ مُغَٟضِبًۭا فَظَنَّ أَن لَّن نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَىٰ فِى ٱلظُّلُمَٟتِ أَن لَّآ إِلَٟهَ إِلَّآ أَنتَ سُبْحَٟنَكَ إِنِّى كُنتُ مِنَ ٱلظَّٟلِمِينَ ﴿٨٧﴾
"Tidak ada Tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sesunguhnya, aku termasuk orang-orang yang zalim." (QS Al-Anbiya [21]: 87). 
Bahkan, Nabi Muhammad SAW selalu membaca istigfar dan meminta ampunan kepada Allah SWT sebagai bentuk kesadaran yang paling tinggi bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Karena itu, ia harus selalu melakukan introspeksi. Beliau bersabda,
"Wahai, manusia, bertobatlah dan mintalah ampunan kepada-Nya. Sebab, aku bertobat sehari semalam sebanyak seratus kali." (HR Muslim).
Begitulah sikap arif para nabi yang patut dijadikan teladan. Mereka tidak merasa diri mereka sudah sempurna, bersih, dan suci. Allah SWT berfirman,
ٱلَّذِينَ يَجْتَنِبُونَ كَبَٟٓئِرَ ٱلْإِثْمِ وَٱلْفَوَٟحِشَ إِلَّا ٱللَّمَمَ ۚ إِنَّ رَبَّكَ وَٟسِعُ ٱلْمَغْفِرَةِ ۚ هُوَ أَعْلَمُ بِكُمْ إِذْ أَنشَأَكُم مِّنَ ٱلْأَرْضِ وَإِذْ أَنتُمْ أَجِنَّةٌۭ فِى بُطُونِ أُمَّهَٟتِكُمْ ۖ فَلَا تُزَكُّوٓا۟ أَنفُسَكُمْ ۖ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ ٱتَّقَىٰٓ ﴿٣٢﴾
"Janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui orang yang bertakwa." (QS Annajm [53]: 32).
Mari kita mau simak isi Syi'iran Gus Dur yang menyindir orang-orang yang selalu congkak merasa dirinya paling benar dan merasa sudah pintar dengan disebabkan mereka hafal Qur'an dan Hadits sehingga berani mengkafirkan atau mengecap musyrik orang lain yang tidak sefaham dengan dirinya sedang mereka tidak pernah mengoreksi dirinya sendiri, sebagaimana tembang berikut:
Akeh kang apal, Qur'an hadits'e
Seneng ngafirke marang liyane ...
Kafire dewe dak digateke
Yen isih kotor ati-akale ...

(Banyak yang hafal, Qur'an hadits
Senang mengkafirkan orang lain
Kekafirannya sendiri tidak diperhatikan
Sesungguhnya masih kotor hati-akalnya) ...

Karena itu, daripada mengarahkan telunjuk kepada orang, lebih baik mengarahkan telunjuk kepada diri sendiri. Daripada sibuk melihat aib orang, alangkah bijaknya kalau kita sibuk melihat aib sendiri. Orang yang pandai adalah orang yang bisa memanfaatkan ilmunya untuk mengoreksi amal perbuatan diri sendiri, bukan orang yang suka mengoreksi amal perbuatan orang lain akan tetapi kesalahan serta kekurangannya tidak pernah dikoreksinya. Dalam Musnad Anas ibn Malik RA, Nabi SAW bersabda,
"Beruntunglah orang yang sibuk melihat aib dirinya sehingga tidak sibuk dengan aib orang lain."
Sumber: GO->

Perangkap-Perangkap Ketamakan


Penumpukan kekayaan merupakan sesuatu yang sangat berpengaruh di masyarakat, pengeluaran yang boros, pamer kekayaan, kemewahan, gaya hidup yang mahal.  Bahkan seseorang dapat ditipu oleh pemikiran bahwa kebahagiaan, kekuasaan, dan jabatan dibutuhkan untuk menjalani hidup yang normal dan memuaskan.
Apa saja yang termasuk perangkap-perangkap (jebakan)  ketamakan (keserakahan) ?
  1. Ketamakan meyakinkan kita,  bahwa kita butuh lebih banyak
Orang-orang yang memiliki  banyak uang dan kekayaan akan menghasilkan properti yang lebih dari yang dibutuhkannya melebihi kebutuhan normalnya. Diperdaya oleh pemikiran bahwa uang dapat membeli kebahagiaan. Seperti Tikus-Tikus yang ingin mendapatkan lebih daripada apa yang dapat disentuh kumis mereka. Maka terjadilah KORUPSI.
  1. Ketamakan Memperbudak diri sendiri
Jika ketamakan sudah  menjadi BOS kita, maka kita akan melakukan apapun yang diperintahkannya. Begitu memperoleh hal-hal yang tidak diperlukan, maka akan ingin memiliki hal-hal lain yang tidak penting. Akibatnya apa? Kita hanya ingin membeli barang-barang untuk membuat orang lain terkesan, dan akan menemukan orang-orang yang sama Tamaknya. Maka Terjadilah PAMER dan KESOMBONGAN
  1. Ketamakan Mengarah pada Kehancuran Diri
Kekayaan sering kali menarik perhatian teman-teman yang angin-anginan. Dengan bertambahnya harta, maka bertambah pulalah orang-orang yang menghabiskannya. Ketika semua uangnya habis, tak ada seorang temanpun yang hadir untuk menolong.Ketamakan Menciptakan satu tuntutan untuk ini dan itu demi gengsi. Maka Terjadilah KEMISKINAN dan KEMELARATAN, KEHANCURAN diri dan masa depan.
  1. Ketamakan Menimbulkan Kencaduan
ketamakan akan membuat kita haus akan uang, kekuasaan dan lain-lain. Ketamakan telah memegang dengan erat dalam jebakan “materi”. Begitu ketamakan telah melihat kita kecanduan, maka ia akan memfokuskan kita pada perilaku  menyimpan dan menimbun kekayaan yang diperoleh, maka mulailah sakit kepala, panik, khawatir, bahkan menghabiskan banyak uang untuk melindungi dan mempertahankan harta, meskipun sudah dalam keadaan sekarat. Maka yang timbul adalah pemikiran yang menganggap Materi adalah Yang Penting, dan yang penting itu menjadi tidak penting.
  1. Orang Tamak Lebih menghargai hadiah daripada kehadiran
Saat Menerima Kedatangan Tamu dari eropa, seorang tamak berkata…”wah kamu sudah sampai…….”. mana oleh-olehnya?? Bawa Coklat dari German….? yang terkenal dengan wine nya? Bawa Menara eiffel kah..? Bawa Lukisan dari Museum monalisakah? Bukan bertanya bagaimana kabarnya?. Akibatnya TAK ADA LAGI RASA MENGHARGAI.
Sudah Bijakkah Kita Menghadapi Jebakan Ketamakan ini?
Ketamakan ini haruslah kita Obati, kita sembuhkan di dalam diri dan sekitar kita, dengan cara :
  1. Bermurah hatilah kepada orang lain
  2. Hiduplah sederhana dalam segala kekayaanmu
  3. Belajarlah dari si miskin, si tukang sapu jalanan, si pengemis, dan masih banyak lagi orang-orang yang menjadi teladan
  4. Belajarlah memberi benda kesayangan anda kepada orang yang lebih membutuhkan. Maka kita akan merasakan hidup sangat berarti
  5. Tanamkan rasa peduli terhadap lingkungan sekitar
  6. Miliki niat yang tulus dan selalu rendah hati
  7. Hargailah kehadiran setiap orang.
  8. Jangan cintai uang melebihi dirimu sendiri.
  9. Cintailah Tuhanmu/Allahmu , karena kita datang ke dunia ini tanpa sehelai benangpun. Jadi segala yang dimiliki ini hanyalah sementara.
  10. Sumber: GO->