Walaupun secara tampilan Yamaha V-Ixion bisa dibilang ditandingi oleh Minerva 150 VX, bahkan cenderung lebih segar tampilan Minerva 150 VX dari pada Yamaha V-Ixion, tapi kembali ke spesifikasi dasarnya, kedua kendaraan ini berbeda kelas dan terlihat mana sebenarnya yang lebih unggul.
Desain Minerva 150 VX sangat menarik. Lampu depan tipe proyektor (penyinaran lebih fokus), lampu-lampu penanda (stop & sein) pakai lampu LED. Lalu penggunaan ban depan dan belakang yang terbilang OK untuk kelasnya 120/70 x 17 Tubeless (ban belakang) & 80/90 x 17 Tubeless (ban depan). Dengan penggunaan ban ukuran sekian, sektor kaki-kaki akan terlihat kekar. Ditambah penggunaan bannya tipe tubeless yang lebih aman ketika tertusuk meteriil (tidak langsung gembos, tapi menyusut bertahap, sehingga masih bisa mencari tempat penambalan ban, dsm).
Sedangkan V-Ixion desainnya juga menarik, tapi kita semua sudah tahu sudah banyak yang punya. Lampu depan tipe paruh unggas, desain buritan cenderung menungging, serta terdapat kuping tangki yang mempergagah tampilan serta membantu mengarahkan udara untuk mengoptimalkan pendinginan mesin. Sayang penggunaan ban depan dan belakangnya terbilang kecil untuk bodynya yang besar, V-Ixion banyak yang berkomentar terlihat ceking dengan ban standarnya (90/90 – 17 M/C 49 P belakang & 2,75 – 17 41 P depan). Pula bannya masih bertipe tube-type.
YAMAHA VIXION |
Minerva Sachs R150 VX 2011 |
Bedanya, V-Ixion masih menggunakan rem belakang tipe tromol. Sedangkan 150 VX sudah menggunakan rem cakram.
Masuk ke soal mesin, dari sini terlihat jelas perbedaan antara keduanya.
Mesin Minerva 150 VX punya basis mirip sepeda motor Honda seri GL (GL Max, Mega Pro, Tiger, dsm). Kapasitasnya sama dengan V-Ixion (150cc) tapi teknologinya masih konvensional. Pemasokkan bahan bakar masih pakai karburator, rasio kompresi mesin sedang (9,2:1), berpendingin udara, SOHC (menggunakan 1 camshaft), 2 klep (1 klep masuk dan 1 buang), dll.
Kelebihannya dibanding kendaraan konvensional biasa adalah pendinginan mesin dibantu oleh oil cooler.
Pula karena rasio kompresi mesin masih 9,2:1, maka masih aman menggunakan bahan bakar Premium.
Sedangkan mesin Yamaha V-ixion sudah canggih, segala pengaturan kelistrikan (terkait pengapian) dan penyuplaian bahan bakar sudah diatur oleh ECU (Electric Control Unit). Sensor-sensor seperti sensor suhu mesin, sensor udara yang terhisap oleh mesin, sensor bukaan gas, dll memberi input pada ECU untuk nantinya diproses dan ECU memperintahkan pengapian di busi serta penyuplaian bahan bakar di injektor sedemikian hingga sangat akurat sesuai kebutuhan mesin sehingga efisiensi tinggi dan peforma pun optimal (efeknya adalah tenaga yang besar tapi konsumsi bahan bakar sangat irit).
Lalu pendinginannya pakai cair (radiator), rasio kompresi mesin tinggi (10,4:1), mau tidak mau, dengan rasio kompresi mesin sekian, harus menggunakan bahan bakar sekelas Pertamax atau ke atas.
Masih SOHC, tapi klepnya 4 (2 masuk, 2 buang), dilengkapi dengan rocker arm yang beroller (gesekkan lebih minim).
Alhasil Minerva 150 VX punya beda keluaran daya dan torsi maksimum dibanding Yamaha V-Ixion (meskipun keduanya 150 cc)
- = Minerva 150 VX = -
Daya maksimum : 13,5 daya kuda pada putaran mesin 9500 rpm
Torsi maksimum : 10,5 newton.meter pada putaran mesin 7000 rpm
- = Yamaha V-Ixion = -
Daya maksimum : 14,88 daya kuda pada putaran mesin 8500 rpm
Torsi maksimum : 13,1 newton.meter pada putaran mesin 7500 rpm
Dengan bobot 125 Kg (V-Ixion) vs 115 Kg (150 VX), kemudian sama-sama menggunakan 5 gigi percepatan.
Kurang lebih estimasi saya, baik dari tarikkan awal tetap akan unggul V-Ixion (meskipun V-Ixion lebih berat 10 Kg, tapi torsi jelas jauh lebih besar V-Ixion). Kemudian dalam peraihan kecepatan maksimum juga tetap unggul V-Ixion karena daya maksimum lebih besar.
Terkait kenyamanan dan handling pengendaraan, kurang lebih V-Ixion dan 150 VX sama. Cuma akan terasa lebih merunduk ketika naik 150 VX dari pada V-Ixion.
Hanya saja soal harga jual kembali, bengkel pelayanan, ketersediaan sparepart, dll akan jauh lebih baik V-ixon dari pada 150 VX. Pula soal ketahanan komponen (keawetan), produk Yamaha lebih terbukti kualitasnya dari pada Minerva.
Btw, kembali ke konsumen. Dilihihat dari harga dibanding yang didapat, sebenarnya keduanya sama-sama baik. memang 150 VX kalah di banyak point bila dibandingkan dengan V-Ixion, tapi dilihat dari harga, baik V-Ixion dan 150 VX sama-sama baik. Dengan harga yang murah, 150 VX adalah kendaraan tipe sport yang desainnya baik, peforma lumayan, dsm. Pula dengan V-Ixion, dengan harga lebih mahal, tapi sudah dapat berbagai teknologi terbaru untuk ukuran kendaraan roda dua yang edar di Indonesia (tipe sport berpemasok Injeksi).
Sumber: ==>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar