Kesempurnaan adalah milik Allah
SWT. " Dialah yang menurunkan air dari langit untuk minuman dan
menyuburkan tumbuh-tumbuhan untuk makan ternakmu. Ia menumbuhkan untukmu
berbagai tanaman, zaitun, kurma, anggur dan berbagai macam buah-buahan. Sungguh
dalam kejadian itu terdapat bukti bagi orang yang berpikir." (QS. An-Nahl
: 10 - 11).
Manusia adalah mahluk ciptaan
Allah yang paling sempurna diantara mahluk ciptaan Allah yang lainnya. Namun
sehebat apapun manusia maka tidak bisa sesempurna Sang Pencipta-Nya. Karena
manusia tak luput dari salah dan dosa. Disini letak iman kita sebagai orang
yang berpikir hendaknya sadar dan senantiasa mengingat akan kebesaran Allah
SWT. Bukan malah sebaliknya berbangga diri mencintai duniawi seolah-olah akan
hidup didunia selamanya dengan menuhankan harta benda, kedudukan dan segala
macam perhiasan dunia. Na'udzubillah.
Ironis kalau ada diantara
golongan mereka ada yang kufur, mengkultuskan diri sebagai Tuhan. Mereka ingkar
terhadap apa yang telah Allah beri. Kedua mata mereka dibuat buta untuk melihat
keadilan, telinga mereka dibuat tuli untuk menerima kebenaran. mereka
berlomba-lomba mencari kesenangan duniawi tanpa memikirkan dan percaya akan
adanya hari akherat.
Dengan sedikit ilmu yang
dimilikisaja sudah berani menantang kodrat sehingga digunakan lah keangkara
murkaan dan kedzoliman dimuka bumi ini. Sungguh orang merugi orang yang
demikian.
Segala keberkahan kelebihan yang
dimiliki oleh seorang hamba adalah bagian dari kesempurnaan yang Allah SWT
berikan kepada hamba yang dipilih-NYA. Seperti mukjizat yang diberikan kepada
para Nabi dan para Rasul semata-mata karena Allah SWT menghendaki. Begitu juga
proses penciptaan bumi beserta isinya adalah wujud dari kesempurnaan Allah SWT.
Lantas apa yang seharusnya kita lakukan sebagai seorang hamba yang bertaqwa dan
beriman?
Tidak ada Tuhan selain Allah SWT.
Maha suci Allah dengan segala firmannya. Coba kita sejenak menundukkan hati
kita dan merenungi diri atas pernyataan rasa syukur dan berserah kepada Allah
SWT. Bermula dari diri kita sendiri bagaimana diri kita diciptakan?
Dari setetes air hina yang
kemudian oleh Allah SWT atas kasih sayang-NYA dan Kuasa-NYA diciptakan melalui
proses kesempurnaan dan dengan ditiupkan ruh kedalam jasad kita sehingga kita
bisa tumbuh menjadi manusia yang sempurna dalam gerak kehidupan, Kenapa kita
justru lupa akan asal usul kita? Kita makin larut oleh buaian dunia yang fana?
Kita larut dalam maksiat. Subhanallah.
Marilah kita sama-sama mohon
ampun kepada Allah atas segala salah dan khilaf dari yang terkecil kemunafikan
kita. Jangan kita pandang remeh dosa yang kita lakukan walau itu sebesar
sebutir debu, karena semuanya akan dimintakan pertanggung jawaban di akherat
nanti. Tanggalkan segala keegoisan diri terhadap cinta duniawi dan tanamkan
dalam kalbu yang terdalam untuk selalu mengingat Allah SWT. Basuhlah segala dosa
dengan perbanyak mengingat Allah SWT dan memohon ampunan-NYA.
Petiklah hikmah dari kejadian
buruk yang pernah kita alami, jangan terus larut dalam belenggu putus asa dan
terlena dalam kubangan nestapa karena semua itu adalah cara shetan yang sengaja
dipasangkan agar kita tersesat dan mengikuti langkahnya ke neraka.
Na'udzubillah.
Jangan sesali tapi segera bangkit
dan berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Semoga pintu hidayah
tobat masih terbuka untuk kita. Dan Allah memberikan keberkahan yang berlimpah
kepada kita semua. Yakinkankan diri anda, bahwa Allah SWT lah Yang Maha
Sempurna dan yang bisa menolong kita. Semoga kita menjadi hamba yang beriman.
Amin.
Sumber: Go->
Sumber: Go->
Tidak ada komentar:
Posting Komentar