Psikopat secara harfiah berarti sakit
jiwa. Psikopat berasal dari kata psyche yang berarti jiwa dan pathos
yang berarti penyakit. Pengidapnya juga sering disebut sebagai sosiopat
karena perilakunya yang antisosial dan merugikan orang-orang terdekatnya.
Psikopat tak sama dengan gila (skizofrenia/psikosis)
karena seorang psikopat sadar sepenuhnya atas perbuatannya. Gejalanya sendiri
sering disebut dengan psikopati, pengidapnya seringkali disebut orang gila
tanpa gangguan mental. Menurut penelitian sekitar 1% dari total populasi
dunia mengidap psikopati. Pengidap ini sulit dideteksi karena sebanyak 80%
lebih banyak yang berkeliaran daripada yang mendekam di penjara atau di
rumah sakit jiwa, pengidapnya juga sukar disembuhkan.
Seorang ahli psikopati dunia yang menjadi guru
besar di Universitas British Columbia, Vancouver, Kanada bernama Robert D. Hare telah
melakukan penelitian psikopat sekitar 25 tahun. Ia berpendapat bahwa seorang
psikopat selalu membuat kamuflase yang rumit, memutar balik fakta, menebar fitnah,
dan kebohongan untuk mendapatkan kepuasan dan keuntungan dirinya sendiri.
Dalam kasus kriminal, psikopat dikenali sebagai pembunuh, pemerkosa, dan koruptor. Namun, ini hanyalah
15-20 persen dari total psikopat. Selebihnya adalah pribadi yang berpenampilan
sempurna, pandai bertutur kata, mempesona, mempunyai daya tarik luar biasa dan
menyenangkan.
Psikopat memiliki 20 ciri-ciri umum. Namun
ciri-ciri ini diharapkan tidak membuat orang-orang mudah mengecap seseorang
psikopat karena diagnosis gejala ini membutuhkan pelatihan ketat dan hak
menggunakan pedoman penilaian formal, lagipula dibutuhkan wawancara mendalam
dan pengamatan-pengamatan lainnya. Mengecap seseorang dengan psikopat dengan
sembarangan beresiko buruk, dan setidaknya membuat nama seseorang itu menjadi
jelek.
Lima tahap mendiagnosis psikopat
- Mencocokan kepribadian pasien
dengan 20 kriteria yang ditetapkan Prof. Hare. Pencocokkan ini dilakukan
dengan cara mewawancara keluarga dan orang-orang terdekat pasien,
pengaduan korban, atau pengamatan prilaku pasien dari waktu ke waktu.
- Memeriksa kesehatan otak dan
tubuh lewat pemindaian menggunakan elektroensefalogram, MRI, dan pemeriksaan
kesehatan secara lengkap. Hal ini dilakukan karena menurut penelitian
gambar hasil PET (positron emission tomography) perbandingan orang
normal, pembunuh spontan, dan pembunuh terencana berdarah dingin menunjukkan
perbedaan aktivitas otak di bagian prefrontal cortex yang rendah.
Bagian otak lobus frontal dipercaya sebagai bagian yang membentuk
kepribadian [3] [4].
- Wawancara menggunakan metode
DSM IV (The American Psychiatric Association Diagnostic and Statistical
Manual of Mental Disorder versi IV) yang dianggap berhasil untuk
menentukan kepribadian antisosial.
- Memperhatikan gejala
kepribadian pasien. Biasanya sejak usia pasien 15 tahun mulai menunjukkan
tanda-tanda gangguan kejiwaan.
- Melakukan psikotes. Psikopat biasanya memiliki IQ yang tinggi.
Gejala-gejala psikopat
- Sering berbohong, fasih dan
dangkal. Psikopat seringkali pandai melucu dan pintar bicara, secara khas
berusaha tampil dengan pengetahuan di bidang sosiologi,
psikiatri,
kedokteran,
psikologi,
filsafat,
puisi, sastra, dan
lain-lain. Seringkali pandai mengarang cerita yang membuatnya
positif, dan bila ketahuan berbohong mereka tak peduli dan akan
menutupinya dengan mengarang kebohongan lainnya dan mengolahnya seakan-akan
itu fakta.
- Egosentris dan menganggap
dirinya hebat.
- Tidak punya rasa sesal dan rasa
bersalah. Meski kadang psikopat mengakui perbuatannya namun ia sangat
meremehkan atau menyangkal akibat tindakannya dan tidak memiliki alasan
untuk peduli.
- Senang melakukan pelanggaran
dan bermasalah perilaku di masa kecil.
- Sikap antisosial di usia dewasa.
- Kurang empati. Bagi psikopat
memotong kepala ayam dan memotong kepala orang, tidak ada bedanya.
- Psikopat juga teguh dalam
bertindak agresif, menantang nyali dan perkelahian, jam tidur larut dan
sering keluar rumah.
- Impulsif dan sulit
mengendalikan diri. Untuk psikopat tidak ada waktu untuk menimbang
baik-buruknya tindakan yang akan mereka lakukan dan mereka tidak peduli
pada apa yang telah diperbuatnya atau memikirkan tentang masa depan.
Pengidap juga mudah terpicu amarahnya akan hal-hal kecil, mudah bereaksi
terhadap kekecewaan, kegagalan, kritik, dan mudah menyerang orang hanya
karena hal sepele.
- Tidak mampu bertanggung jawab
dan melakukan hal-hal demi kesenangan belaka.
- Manipulatif dan curang.
Psikopat juga sering menunjukkan emosi dramatis walaupun sebenarnya mereka
tidak sungguh-sungguh. Mereka juga tidak memiliki respon fisiologis
yang secara normal diasosiasikan dengan rasa takut seperti tangan
berkeringat, jantung berdebar, mulut kering, tegang, gemetar -- bagi
psikopat hal ini tidak berlaku. Karena itu psikopat seringkali disebut
dengan istilah "dingin".
- Hidup sebagai parasit karena
memanfaatkan orang lain untuk kesenangan dan kepuasan dirinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar