Rabu, 26 Oktober 2011

TUGAS SUAMI ISTRI AGAR HIDUP BAHAGIA


Pernikahan! Kata yang indah didengar namun butuh persiapan yang cukup matang. Pernikahan berarti mempertemukan kepentingan-kepentingan dua individu dan bukan mempertentangkannya.

Komitmen perkawinan, sebenarnya bisa dirumuskan sederhana, mudah diucapkan oleh siapa saja, tapi untuk merealisasikannya, perlu banyak usaha yang terus menerus, melewati proses panjang, dan tidak boleh bosan. Jika pasangan selalu puas, tak akan dirundung kecewa.
Secara teorotis, usaha memuaskan pasangan bisa di bagi beberapa jenis tugas. Misalnya, bagi istri, ada lima tugas pokok yang wajib dilaksanakan. Lima tugas pokok istri adalah sebagai berikut:

1. Istri harus selalu memelihara dan merawat dirinya agar tetap tampil manis. Dalam hal ini, istri harus rajin merias diri, menjaga kebersihan dan kesehatan diri, mengenakan busana yang baik, dan menghindari busana-busana yang dibenci suami. Selain itu, istri harus membiasakan diri tampil lembut, bicara manis, tidak judes, apalagi suka membentak-bentak.

2. Istri harus melakukan usaha untuk dapat terampil, memasak, dan mengerjakan tugas-tugas rumah lainnya. Boleh saja istri aktif berkarier, tapi jangan sampai menganggap remeh tugas rumah tangga. Sebab boleh saja ada PRT, tapi sekali waktu istri harus turun tangan sendiri membersihkan rumah saat PRT libur atau sakit.

3. Istri harus melakukan usaha untuk menjadi ibu rumah tangga yang baik. Misalnya dapat mewakili suami mengurus pajak, membayar rekening telepon, listrik, Koran, dan sebagainya. Hal-hal yang menjadi beban rumah tangga, selayaknya bisa ditangani istri, meski suami masih mampu dan sanggup menanganinya sendiri. Dan menjadi ibu rumah tangga, sebenarnya menjadi pembantu suami mengurus tetek bengek kepentingan keluarga.

4. Istri harus belajar menjadi ibu yang baik, jika akan punya anak, atau akan mengasuh anak. Usaha ini memang Nampak sepele, karena sering dianggap bersifat naluriah. Tapi perlu disadari, bahwa tugas menjadi seorang ibu tidaklah ringan dan remeh. Tanpa bersedia belajar, misalnya tentang cara/teknik mengasuh anak secara baik, sangat sulit mewujudkan profil ibu yang ideal dan memuaskan suami. Dan untuk melaksanakan ini istri bisa aktif membaca buku petunjuk mengasuh anak, atau bertanya kepada wanita lain yang lebih tua dan sudah berpengalaman mengasuh anak, atau aktif ikut kegiatan kursus PKK dan sebagainya.

5. Istri harus berusaha untuk bisa melayani suami di tempat tidur dengan baik. Misalnya, selalu berusaha untuk memahami gairah dan selera suami, kesenangan suami, dan hal-hal lain yang diharapkan suami. Tugas inipun sering dianggap sepele, bersifat alamiah, padahal sebenarnya rumit, karena tujuan memuaskan suami sering samar dan tidak sederhana. Dan untuk memudahkan melaksanakan tugas ini istri harus rajin bertanya secara jujur dan terbuka kepada suami.

Lima tugas suami bisa dirumuskan sebagai berikut:

1. Suami harus bekerja dengan baik, sehingga prestasi kerja dapat dicapai secara maksimal. Bekerja bagi suami memang tugas wajib, karena bertujuan untuk memenuhi nafkah lahir bagi keluarga. Dan untuk dapat bekerja secara baik, suami amat perlu untuk mengutamakannya di atas segala macam tugas lainnya. Artinya, suami harus dapat memanfaatkan waktunya, untuk kepentingan bekerja/profesinya dan tidak memanfaatkannya untuk kepentingan lain yang merugikannya.

2. Suami harus bersikap adil dalam membagi waktu. Ada waktu untuk bekerja dan ada waktu untuk keluarga. Tidak dibenarkan, jika suami terlalu sibuk bekerja sampai kupa keluarga. Khususnya memuaskan istri di tempat tidur. Tidak ada alasan yang dibenarkan bagi suami suami yang menolak untuk memuaskan istri di tempat tidur, kecuali sakit.

3. Suami harus selalu tampil bijaksana. Misalnya tidak main paksa, marah-marah, apalagi bertindak brutal kepada istri dan anak-anak. Sebagai kepala rumah tangga, suami harus selalu rasional dan tak mudah emosional. Segala macam masalah bisa dibicarakan dengan baik, mengapa harus marah dan membentak istri dan anak-anak? Kebijaksanaan suami adalah kepuasan istri yang paling mendalam, karena kepuasan itu bersifat psikologis.

4. Suami harus berusaha untuk meringankan tugas istri di rumah. Misalnya, membelikan perabotan dapur dan rumah yang baik, sehingga istri bekerja dengan mudah dan berhasil dengan baik. Meski sudah ada PRT, atau istri Cuma tinggal di rumah saja, suami jangan samapi meremehkan tugas-tugas rumah tangga. Banyak istri kecewa terus menerus, karena suami tak mau meringankan tugasnya di rumah, misalnya suami melarang istri membeli perabotan dapur yang lebih canggih padahal punya banyak uang.

5. Suami harus memelihara kesehatan dan keperkasaannya. Untuk ini suami harus disiplin dalam hidup, khususnya makan dan tidur. Tidak boleh suami terlalu menghabiskan tenaga untuk bekerja sampai jatuh sakit. Tidak boleh suami sembarangan makan minum sampai kesehatannya terganggu. Manusia memang kadang sakit, tapi jangan sampai sakit itu terjadi karena keteledoran. Dan ingat, jika suami sakit-sakitan, segala masalah keluarga bisa meresahkan bagi istri.

Jika suami istri sudah melaksanakan tugas wajibnya masing-masing, tentu saja kedua pihak tidak akan dirundung kecewa. Kalau ada kekurangan, itu akan dianggap hal yang wajar, dan masih ada kesempatan untuk membenahinya. Maka suami istri harus selalu punya keinginan positif untuk mewujudkan kehidupan keluarga yang lebih baik. Banyak hal buruk bisa ditinggalkan, jika ada pihak yang kecewa, selayaknya memberitahukankepada pasangan untuk bersama-sama melenyapkannya, tanpa harus melemparkan kesalahan atau mencari kambing hitam.

Sumber: GO->

Tidak ada komentar:

Posting Komentar