Penumpukan
kekayaan merupakan sesuatu yang sangat berpengaruh di masyarakat, pengeluaran
yang boros, pamer kekayaan, kemewahan, gaya hidup yang mahal. Bahkan
seseorang dapat ditipu oleh pemikiran bahwa kebahagiaan, kekuasaan, dan jabatan
dibutuhkan untuk menjalani hidup yang normal dan memuaskan.
Apa saja yang termasuk perangkap-perangkap (jebakan) ketamakan
(keserakahan) ?
- Ketamakan meyakinkan
kita, bahwa kita butuh lebih banyak
Orang-orang yang memiliki banyak uang dan kekayaan
akan menghasilkan properti yang lebih dari yang dibutuhkannya melebihi
kebutuhan normalnya. Diperdaya oleh pemikiran bahwa uang dapat membeli
kebahagiaan. Seperti Tikus-Tikus yang ingin mendapatkan lebih daripada apa yang
dapat disentuh kumis mereka. Maka terjadilah KORUPSI.
- Ketamakan
Memperbudak diri sendiri
Jika ketamakan sudah menjadi BOS kita, maka kita akan
melakukan apapun yang diperintahkannya. Begitu memperoleh hal-hal yang tidak
diperlukan, maka akan ingin memiliki hal-hal lain yang tidak penting. Akibatnya
apa? Kita hanya ingin membeli barang-barang untuk membuat orang lain terkesan,
dan akan menemukan orang-orang yang sama Tamaknya. Maka Terjadilah PAMER dan
KESOMBONGAN
- Ketamakan Mengarah
pada Kehancuran Diri
Kekayaan sering kali menarik perhatian teman-teman yang
angin-anginan. Dengan bertambahnya harta, maka bertambah pulalah orang-orang
yang menghabiskannya. Ketika semua uangnya habis, tak ada seorang temanpun yang
hadir untuk menolong.Ketamakan Menciptakan satu tuntutan untuk ini dan itu demi
gengsi. Maka Terjadilah KEMISKINAN dan KEMELARATAN, KEHANCURAN diri dan masa
depan.
- Ketamakan
Menimbulkan Kencaduan
ketamakan akan membuat kita haus akan uang, kekuasaan dan
lain-lain. Ketamakan telah memegang dengan erat dalam jebakan “materi”. Begitu
ketamakan telah melihat kita kecanduan, maka ia akan memfokuskan kita pada
perilaku menyimpan dan menimbun kekayaan yang diperoleh, maka mulailah
sakit kepala, panik, khawatir, bahkan menghabiskan banyak uang untuk melindungi
dan mempertahankan harta, meskipun sudah dalam keadaan sekarat. Maka yang timbul
adalah pemikiran yang menganggap Materi adalah Yang Penting, dan yang penting
itu menjadi tidak penting.
- Orang Tamak Lebih
menghargai hadiah daripada kehadiran
Saat Menerima Kedatangan Tamu dari eropa, seorang tamak
berkata…”wah kamu sudah sampai…….”. mana oleh-olehnya?? Bawa Coklat dari
German….? yang terkenal dengan wine nya? Bawa Menara eiffel kah..? Bawa Lukisan
dari Museum monalisakah? Bukan bertanya bagaimana kabarnya?. Akibatnya TAK ADA
LAGI RASA MENGHARGAI.
Sudah Bijakkah Kita Menghadapi Jebakan Ketamakan ini?
Ketamakan
ini haruslah kita Obati, kita sembuhkan di dalam diri dan sekitar kita, dengan
cara :
- Bermurah hatilah kepada orang
lain
- Hiduplah sederhana dalam segala
kekayaanmu
- Belajarlah dari si miskin, si
tukang sapu jalanan, si pengemis, dan masih banyak lagi orang-orang yang
menjadi teladan
- Belajarlah memberi benda
kesayangan anda kepada orang yang lebih membutuhkan. Maka kita akan
merasakan hidup sangat berarti
- Tanamkan rasa peduli terhadap
lingkungan sekitar
- Miliki niat yang tulus dan
selalu rendah hati
- Hargailah kehadiran setiap
orang.
- Jangan cintai uang melebihi
dirimu sendiri.
- Cintailah Tuhanmu/Allahmu , karena kita datang ke dunia ini tanpa sehelai benangpun. Jadi segala yang dimiliki ini hanyalah sementara.
- Sumber: GO->
Tidak ada komentar:
Posting Komentar